Oleh Nismaryam
Mengembalikan khittah jurnalistik di tengah biasnya jurnalisme, menjadi misi peserta Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta Angkatan 11. Jurnalistik Dasar adalah tema pertemuan ke-5 SPI, dilaksanakan Rabu, 3 Maret 2021 secara daring. Erwyn Kurniawan, S.IP sebagai pemateri, memaparkan dengan banyak contoh yang mudah dipraktekkan. Mengingat budaya SPI bernafaskan jurnalistik, reportase dan karya tulis adalah tugas bawaan tiap pertemuan.
Pimpinan Redaksi kantor berita Semesta ini menjelaskan poin-poin penting dari struktur dan jenis berita, pentingnya lead, efektifnya judul dan bagaimana menggiring pembaca dalam suatu berita. “Semakin banyak news value dalam satu berita, semakin bagus” pesan Jurnalis senior ini.
Menanggapi realitas banyaknya berita clickbait atau yang hanya berorientasi traffic, dan mereduksi nilai. Presiden Reli Indonesia ini menguatkan peserta untuk terus mengusahakan karya jurnalistik yang bermutu, mengembalikan khittah jurnalistik pada tempat yang seharusnya. Walaupun mudahnya framing berita sekehendak elitis dikonsumsi masyarakat, masih ada ruang untuk berteriak menyuarakan berita sehat untuk akal masyarakat.
Pertanyaan silih berganti menjadi diskusi mendalam di ruang maya, mengayakan pemahaman peserta atas pentingnya berjuang lewat media. Melalui media, masyarakat melihat wajah dakwah, dan sebagai pemuda penggerak harus berperan agar dakwah rahmah ini tak jadi kerdil hanya karena ulah media tak bertanggungjawab.