Content atau puas, tenang, merasa penuh bukanlah setting-an awal hati manusia. Sebab hati diciptakan mudah terbolak-balik, atau tak tenang dan terus mencari 'sesuatu' untuk membuat hatinya terasa penuh.
Maka muncullah banyak teori-teori, salah satunya teori dari Dosen UGM, Dr Bagus Riyono seperti yang dijabarkan oleh rekanan dosen sekaligus murid bimbingan beliau, Mba Zahra yaitu dengan teori Anchor. Teori ini erat kaitannya dengan bagaimana manusia menyandarkan dirinya pada sesuatu/ dependency, karena sejatinya manusia bukanlah makhluk yang independent.
Penyandaran tersebut di ditujukan pada 4 hal, yaitu others (orang lain), themselves (dirinya sendiri), materials (barang-barang), dan virtue (Tuhan). Ketika seseorang menyandarkan pada 3 hal selain virtue, akan membuat ia mencari lebih dan lebih lagi, terus mencari dan tak dapat mencapai titik 'content'. Temuan ini berdasarkan pada fenomena yang klien-klien Mba Zahra hadapi dalam sesi konseling, target yang dicanangkan dan dicapai ternyata tak dapat mengisi kekosongan hati, yang semua dikira itulah jawabannya.
Namun berbeda, ketika yang dijadikan 'jangkar' adalah virtue/Tuhan yaitu Allah. Penyandaran pada Allah membuat perasaan seseorang tidak terbebani jika melakukan sesuatu di luar kapasitasnya, sebab porsinya hanyalah mengusahakan. Dan kesadaran bahwa dirinya hanyalah 'hamba' yang jadi 'jembatan' bagi kekuasaan Allah membuat ia rendah hati atas keberhasilan-keberhasilan yang dicetak. Kesadaran dan penyandaran inilah yang memunculkan perasaan 'content' dan bahagia hadir menyertainya.
Jogja, 120124